Minggu, 01 Februari 2015

Mom is Number One




                        

Assalamu'alaikum Wr.Wb

 بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Apa yang kalian Pikirkan Tentang Ibu ?

"Ibu" merupakan sosok wanita yg telah mengandung kita selama 9 bulan dan
melahirkan kita dengan mempertaruhkan nyawa mereka demi lahirnya kita

Ingatkah engkau..ketika jemari ibu mengusap lembut kepalamu? Dan
ingatkan engkau ketika air mata menetes dari mata ibumu ketika ia
melihatmu.

Begitu besar peranan dan jasa insan yang bernama ibu ini, Surga di telapak kaki ibu, mungkin itulah gambaran yang paling mulia
disetiap pengorbanan yang telah beliau berikan terhadap anak-anaknya.

Kasihmu ibu tak mampu diungkapi tingginya tak mampu terjangkau dalamnya tak mampu kuselami

 عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ جَاءَ رَجُلٌ إِلَى
رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ :يَا رَسُوْلَ

اللهِ، مَنْ أَحَقُّ النَّاسِ بِحُسْنِ صَحَابَتِي؟ قَالَ
أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ
أُمُّكَ، قَالَ ثُمَّ مَنْ، قَالَ أَبُوْكَ


Dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu, belia berkata, “Seseorang
datang kepada Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam dan berkata,
‘Wahai Rasulullah, kepada siapakah aku harus berbakti pertama kali?’
Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Dan orang tersebut
kembali bertanya, ‘Kemudian siapa lagi?’ Nabi shalallaahu ‘alaihi
wasallam menjawab, ‘Ibumu!’ Orang tersebut bertanya kembali, ‘Kemudian
siapa lagi?’ Beliau menjawab, ‘Ibumu.’ Orang tersebut bertanya kembali,
‘Kemudian siapa lagi,’ Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab,
‘Kemudian ayahmu.'”
(HR. Bukhari no. 5971 dan Muslim no. 2548)


Imam Al-Qurthubi menjelaskan, “Hadits tersebut menunjukkan bahwa
kecintaan dan kasih sayang terhadap seorang ibu, harus tiga kali lipat
besarnya dibandingkan terhadap seorang ayah. Nabi shalallaahu ‘alaihi
wasallam menyebutkan kata ibu sebanyak tiga kali, sementara kata ayah
hanya satu kali. Bila hal itu sudah kita mengerti, realitas lain bisa
menguatkan pengertian tersebut. Karena kesulitan dalammenghadapi masa
hamil, kesulitan ketikamelahirkan, dan kesulitan pada saat menyusui dan
merawat anak, hanya dialami oleh seorang ibu. Ketiga bentuk kehormatan
itu hanya dimiliki oleh seorang ibu, seorang ayah tidak memilikinya.
(Lihat Tafsir Al-Qurthubi X : 239. al-Qadhi Iyadh menyatakan bahwa ibu memiliki keutamaan yang lebih besar dibandingkan ayah)


Begitu pula dengan Imam Adz-Dzahabi rahimahullaah, beliauberkata dalam kitabnya Al-Kabaair,

Ibumu telah mengandungmu di dalam perutnya selama sembilan bulan, seolah-olah sembilan tahun.

Dia bersusah payah ketika melahirkanmu yang hampir saja menghilangkan nyawanya.

Dia telah menyusuimu dari putingnya, dan ia hilangkan rasa kantuknya karena menjagamu.

Dia cuci kotoranmu dengan tangan kirinya, dia lebih utamakan dirimu dari padadirinya serta makanannya.
Dia jadikan pangkuannya sebagai ayunan bagimu.

Dia telah memberikanmu semua kebaikan dan apabila kamu sakit atau
mengeluh tampak darinya kesusahan yang luar biasa dan panjang sekali
kesedihannya dan dia keluarkan harta untuk membayar dokter yang
mengobatimu.


Seandainya dipilih antara hidupmu dan kematiannya, maka dia akan meminta supaya kamu hidup dengan suaranya yang paling keras.

Betapa banyak kebaikan ibu, sedangkan engkau balas dengan akhlak yang tidak baik.

Dia selalu mendo’akanmu dengan taufik, baik secara sembunyi maupun terang-terangan.

Tatkala ibumu membutuhkanmu di saat dia sudah tua renta, engkau jadikan dia sebagai barang yang tidak berharga di sisimu.

Engkau kenyang dalam keadaan dia lapar.

Engkau puas minum dalam keadaan dia kehausan.

Engkau mendahulukan berbuat baik kepada istri dan anakmu dari pada ibumu.

Engkau lupakan semua kebaikan yang pernah dia perbuat.

Berat rasanya atasmu memeliharanya padahal itu adalah urusan yang mudah.

Engkau kira ibumu ada di sisimu umurnya panjang padahal umurnya pendek.

Engkau tinggalkan padahal dia tidak punya penolong selainmu.

Padahal Allah telah melarangmu berkata ‘ah’ dan Allah telah mencelamu dengan celaan yang lembut.

Engkau akan disiksa di dunia dengan durhakanya anak-anakmu kepadamu.

Allah akan membalas di akhirat dengan dijauhkan dari Allah Rabbul ‘aalamin.

(Akan dikatakan kepadanya),

Ibu pesanmu beribu-ribu tiada pernah jemu walau katamu hanya secebis angin di halwa telinga anakmu

Tuhan, terima kasih Tuhan. Engkau telah menurunkan kasih terbesarMu, kasih yang diwakilkan oleh seorang Ibu. Ibu kaulah tulang punggung keluarga kami..

Maaf ibu aku belum bisa memberikan yang terbaik dari anakmu ini..

Maaf ibu aku selalu merepotkan mu..

Ibu kau tampak letih, setiap hari kau memasak, mencuci, belum mencari
nafkah buat keluarga, maaf ibu aku belum bisa melakukan apa apa :(

Terimakasih Ibu Atas apa yang telah kau berikan padaku, buat kasih sayang, buat cinta, buat materi yang tak akan pernah aku bisa balas. Aku akan selalu menyanyangimu...

Ibu ibu ibu kau apa kah kah mendengarkan jeritan ini jeritan anakmu yang merindukan mu ibu berikan ketegaran untuk anak mu ini

Bersyukurlah jika masih mempunyai orang tua. Jika ingin tahu rasanya
tidak punya ibu, coba tanyakan kepada mereka yang ibu nya telah tiada

Bahasa ini Tak menjadi apa-apa Akan... Arti seorang ibu namun semua ini perantara kata-kata hatiku yang berbicara,...

Aku terus berdoa disetiap kupanjatkan doaku kepada allah~
Berikanlah ia kesehatan ya Tuhan,agar ia bisa terus tersenyum menikmati
hidup Berikanlah ia keselamatanMu ya Tuhan,agar ia senantiasa selamat.

*Contoh manusia terbaik yang berbakti kepada Ibunya*

Dari Abi Burdah, ia melihat Ibnu ‘Umar dan seorang penduduk Yaman
yang sedang thawaf di sekitar Ka’bah sambil menggendong ibunya di
punggungnya. Orang yaman itu bersenandung,


إِنِّي لَهَا بَعِيْرُهَا الْمُـذِلَّلُ – إِنْ أُذْعِرْتُ رِكَابُهَا لَمْ أُذْعَرُ
Sesungguhnya diriku adalah tunggangan ibu yang sangat patuh.
Apabila tunggangan yang lain lari, maka aku tidak akan lari.

Orang itu lalu bertanya kepada Ibn Umar, “Wahai Ibnu Umar, apakah aku telah membalas budi kepadanya?” Ibnu Umar menjawab, “Engkau belum membalas budinya, walaupun setarik napas yang ia keluarkan ketika melahirkan.” (Adabul Mufrad no. 11;  Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih)

Dalam sebuah riwayat diterangkan:

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma bahwasanya seseorang
mendatanginya lalu berkata: bahwasanya aku meminang wanita, tapi ia
enggan menikah denganku. Dan ia dipinang orang lain lalu ia menerimanya.
Maka aku cemburu kepadanya lantas aku membunuhnya. Apakah aku masih
bisa bertaubat? Ibnu Abbas berkata: apakah ibumu masih hidup? Ia
menjawab: tidak. Ibnu Abbas berkata: bertaubatlah kepada Allah ‘Azza wa
Jalla dan dekatkanlah dirimu kepadaNya sebisamu. Atho’ bin Yasar
berkata: maka aku pergi menanyakan kepada Ibnu Abbas kenapa engkau
tanyakan tentang kehidupan ibunya? Maka beliau berkata: ‘Aku tidak mengetahui amalan yang paling mendekatkan diri kepada Allah ta’ala selain berbakti kepada ibu’. (Hadits ini dikeluarkan juga oleh Al Baihaqy di Syu’abul Iman (7313), dan Syaikh Al Albany menshahihkannya, lihat As Shohihah (2799))

Pada hadits di atas dijelaskan bahwasanya berbuat baik kepada ibu adalah ibadah yang sangat agung, bahkan dengan berbakti kepada ibu diharapkan bisa membantu taubat seseorang diterima Allah ta’ala.
Seperti dalam riwayat di atas, seseorang yang melakukan dosa sangat
besar yaitu membunuh, ketika ia bertanya kepada Ibnu Abbas, apakah ia
masih bisa bertaubat, Ibnu Abbas malah balik bertanya apakah ia
mempunyai seorang ibu, karena menurut beliau berbakti atau berbuat baik
kepada ibu adalah amalan paling dicintai Allah sebagaimana sebagaimana
membunuh adalah termasuk dosa yang dibenci Allah.

Berbuat baik kepada ibu adalah amal sholeh yang sangat bermanfa’at
untuk menghapuskan dosa-dosa. Ini artinya, berbakti kepada ibu merupakan
jalan untuk masuk surga.

Jangan Mendurhakai Ibu

Dalam sebuah hadits Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wasallam bersabda,


عن المغيرة بن شعبة قال : قال النبي صلى الله عليه و سلم : إن الله حرم
عليكم عقوق الأمهات ووأد البنات ومنع وهات . وكره لكم قيل وقال وكثرة
السؤال وإضاعة المال

“Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan kalian berbuat durhaka kepada
ibu-ibu kalian, mengubur anak perempuan hidup-hidup, menolak kewajiban
dan menuntut sesuatu yang bukan menjadi haknya. Allah juga membenci jika
kalian menyerbarkan kabar burung (desas-desus), banyak bertanya, dan
menyia-nyiakan harta.” (Hadits shahih, riwayat Bukhari, no. 1407; Muslim, no. 593, Al-Maktabah Asy-Syamilah)

Ibnu Hajar memberi penjelasan sebagai berikut, “Dalam hadits ini
disebutkan ‘sikap durhaka’ terhadap ibu, karena perbuatan itu lebih
mudah dilakukan terhadap seorang ibu. Sebab,ibu adalah wanita yang
lemah. Selain itu, hadits ini juga memberi penekanan, bahwa berbuat baik
kepada itu harus lebih didahulukan daripada berbuat baik kepada seorang
ayah, baik itu melalui tutur kata yang lembut, atau limpahan cinta
kasih yang mendalam.”
(Lihat Fathul Baari V : 68)

Sementara, Imam Nawawi menjelaskan, “Di sini, disebutkan kata ‘durhaka’ terhadap ibu, karena kemuliaan ibu yang melebihi kemuliaan seorang ayah.” (Lihat Syarah Muslim XII : 11)

Buatlah Ibu Tertawa

جَاءَ رَجُلٌ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ فَقَالَ : جئْتُ أبَايِعُكَ عَلَى الْهِجْرَةِ، وَتَرَكْتُ
أَبَوَيَّ يَبْكِيَانِ، فَقَالَ : ((اِرْخِعْ عَلَيْهِمَا؛ فَأَضْحِكْهُمَا
كَمَا أَبْكَيْتَهُمَا))
“Seseorang datang kepada Rasulullah shalallaahu ‘alaihi wa sallam
dan berkata, “Aku akan berbai’at kepadamu untuk berhijrah, dan aku
tinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.” Rasulullah
Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Kembalilah kepada kedua orang
tuamu dan buatlah keduanya tertawa sebagaimana engkau telah membuat keduanya menangis.”
(Shahih : HR. Abu Dawud (no. 2528), An-Nasa-i (VII/143), Al-Baihaqi (IX/26), dan Al-Hakim (IV/152))

Jangan Membuat Ibu Marah

عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ عُمَرَ قَالَ : رِضَا الرَّبِّ فِي رِضَاالْوَالِدِ، وَسَخَطُ الرَّبِّ فِي سَخَطِ الْوَلَدِ.
“Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, ia berkata, “Ridha Allah tergantung ridha orang tua dan murka Allah tergantung murka orang tua. (Adabul Mufrod no. 2. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan jika sampai pada sahabat, namun shahih jika sampai pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam)

Kandungan hadits diatas ialah kewajiban mencari keridhaan kedua orang tua sekaligus terkandung larangan melakukan segala sesuatu yang dapat memancing kemurkaan mereka.

Seandainya ada seorang anak yang durhaka kepada ibunya, kemudian
ibunya tersebut mendo’akan kejelekan, maka do’a ibu tersebut akan
dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sebagaimana dalam hadits yang shahih Nabi Shalallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ، لاَ شَكَّ فِيْهِنَّ:
دَعْوَةُ الْوَالِدِ عَلَى وَلَدِهِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ
الْمَظْلُوْمِ.
“Ada tiga do’a yang dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tidak diragukan tentang do’a ini: (1) do’a kedua orang tua terhadap anaknya, (2) do’a musafir-orang yang sedang dalam perjalanan-, (3) do’a orang yang dizhalimin.” (Hasan : HR. Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad (no. 32, 481/Shahiih Al-Adabil Mufrad (no. 24, 372))

Jika seorang ibu meridhai anaknya, dan do’anya mengiringi setiap
langkah anaknya, niscaya rahmat, taufik dan pertolongan Allah akan
senantiasa menyertainya. Sebaliknya, jika hati seorang ibu terluka, lalu
ia mengadu kepada Allah, mengutuk anaknya. Cepat atau lambat, si anak
pasti akan terkena do’a ibunya. Wal iyyadzubillaah..

Saudariku…jangan sampai terucap dari lisan ibumu do’a melainkan
kebaikan dan keridhaan untukmu. Karena Allah mendengarkan do’a seorang
ibu dan mengabulkannya. Dan dekatkanlah diri kita pada sang ibu,
berbaktilah, selagi masih ada waktu…

والله الموفّق إلى أقوم الطريق

وصلى الله وسلم على نبينا وعلى آله وأصحابه ومن اتّبعهم بإحسان الى يوم الدين

“Kasih anak sepanjang badan, kasih ibu sepanjang jalan”

I love you ibu Itulah kata yang teragung Dariku buat dirimu Terima kasih ibu :')

Setelah semua pengorbanan telah diberikan oleh ibu kita selama ini, lalu
coba renungkan apa yang kita perbuat selama ini kepada ibu kita?

Selalu berikan yang terbaik untuk masih yang mempunyai Ibu berikan semaksimal mungkin usaha yang kalian bisa berikan :) Buatlah ibu kalian selalu tersenyum dan bangga akan adanya dirimu :') jangan sampai kalian tak merasakan hangat kasih sayang, cinta ibu. Karena kalau kalian melakukan itu kalian akan menyesal :'( seperti halnya Diriku yang kini telah jauh akan sosok hangat itu :'( tapi SEMANGAT-nya gak akan luntur karena Mama akan sedih jika aku bersedih  :')

Ingat ya saudara- saudariku :) jangan sampai kalian meneteskan air mata kesedihan ibu kalian karena ibu kalian mengharapkan yang terbaik untuk kalian :')
dan saudara yang ibunya udah tiada ataupun jauh dari kalian jangan bersedih berikan yang terbaik untuk hidup kalian jadikan semangat dan berbuat yang positif dan berguna bagi orang-orang terdekat kalian yang mencintai kalian :') #KEEPSTRONG!! :)

Jadikan beliau yang nomor satu #1 :')

Artikel muslimah.or.id**http://www.katakatagambar.com

Wassalamu'alaikum Wr.Wb








Tidak ada komentar:

Posting Komentar